Uraian Secara Jelas dan Lengkap Langkah-Langkah Pementasan Drama

Uraian Secara Jelas dan Lengkap Langkah-Langkah Pementasan Drama

Posted on

Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang berisi cerita tentang kehidupan manusia yang ditulis dalam bentuk dialog dan dapat dipentaskan di atas panggung. Drama juga merupakan gabungan antara seni sastra dan seni pertunjukan yang membutuhkan kerjasama antara penulis naskah, sutradara, pemain, penata panggung, penata rias, penata suara, penata cahaya, dan lain-lain.

Pementasan drama adalah proses menampilkan drama di depan penonton dengan menggunakan berbagai unsur seni seperti gerak, suara, bahasa, ekspresi, kostum, properti, dan dekorasi. Pementasan drama memerlukan persiapan yang matang agar dapat berjalan dengan lancar dan berhasil menyampaikan pesan atau makna yang diinginkan.

Langkah-langkah pementasan drama adalah sebagai berikut:

  1. Menyusun naskah berdasarkan ide asli atau saduran dari kisah-kisah yang telah ada. Naskah drama adalah teks yang berisi dialog antara tokoh-tokoh dalam cerita drama. Naskah drama harus memiliki struktur yang jelas, yaitu judul, tema, alur, latar, tokoh, konflik, dan penyelesaian. Naskah drama juga harus menarik, runtut, masuk akal, dan mengandung pesan atau makna yang ingin disampaikan kepada penonton.
  2. Melakukan pembedahan secara bersama-sama terhadap isi naskah yang akan dimainkan. Pembedahan naskah adalah kegiatan mempelajari naskah drama secara mendalam untuk memahami tema, alur, latar, tokoh, konflik, dan penyelesaian yang ada dalam naskah. Pembedahan naskah melibatkan penulis naskah, sutradara, dan pemain. Tujuan pembedahan naskah adalah untuk menentukan konsep pementasan, menyesuaikan naskah dengan kondisi pementasan, dan menemukan cara terbaik untuk menyampaikan pesan atau makna yang ada dalam naskah.
  3. Calon pemain membaca keseluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing-masing peran. Reading adalah kegiatan membaca naskah drama secara lantang oleh calon pemain. Reading dilakukan untuk menguji kemampuan berbahasa, berbicara, dan berakting dari calon pemain. Reading juga berguna untuk mengetahui karakteristik dan hubungan antara tokoh-tokoh dalam cerita drama.
  4. Melakukan pemilihan peran (Casting). Casting adalah kegiatan menentukan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam cerita drama. Casting dilakukan oleh sutradara dengan mempertimbangkan kemampuan, keterampilan, penampilan, dan kesesuaian calon pemain dengan tokoh yang akan diperankan. Casting harus dilakukan secara objektif dan profesional agar pementasan drama dapat berjalan dengan baik.
  5. Mendalami peran yang akan dimainkan. Mendalami peran adalah kegiatan mempelajari karakteristik, latar belakang, motivasi, tujuan, konflik, dan perkembangan tokoh yang akan diperankan oleh pemain. Mendalami peran dilakukan dengan cara melakukan pengamatan di lapangan, melakukan riset atau wawancara dengan orang-orang yang memiliki pengalaman atau pengetahuan terkait dengan tokoh yang akan diperankan, dan melakukan latihan-latihan untuk membangun karakter tokoh. Mendalami peran bertujuan untuk membuat pemain dapat memerankan tokoh dengan lebih hidup, meyakinkan, dan sesuai dengan naskah.
  6. Sutradara mengatur teknis pentas (Blocking). Blocking adalah kegiatan menentukan posisi, gerak, dan arah pandang pemain di atas panggung. Blocking dilakukan oleh sutradara dengan mempertimbangkan konsep pementasan, ruang panggung, pencahayaan, suara, dan efek visual yang akan digunakan. Blocking harus dilakukan secara rinci dan jelas agar pemain dapat bergerak dengan lancar, harmonis, dan efektif di atas panggung.
  7. Pemain menjalani latihan lengkap dari dialog sampai pengaturan pentas (Running). Running adalah kegiatan melakukan latihan pementasan drama secara keseluruhan dengan menggunakan dialog, gerak, kostum, properti, dekorasi, pencahayaan, suara, dan efek visual yang akan digunakan dalam pementasan. Running dilakukan untuk menguji kesiapan pemain dan tim kreatif dalam melakukan pementasan drama. Running juga berguna untuk mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan atau kesalahan yang mungkin terjadi dalam pementasan.
  8. Melakukan gladi resik. Gladi resik adalah kegiatan melakukan latihan pementasan drama di tempat yang sama dengan tempat pementasan sebenarnya. Gladi resik dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tempat pementasan, seperti ukuran panggung, penonton, suhu udara, dan sebagainya. Gladi resik juga dilakukan untuk memastikan bahwa semua unsur seni yang digunakan dalam pementasan berfungsi dengan baik dan sesuai dengan konsep pementasan.
  9. Melakukan pementasan. Pementasan adalah kegiatan menampilkan drama di depan penonton dengan menggunakan semua unsur seni yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pementasan adalah puncak dari proses pementasan drama yang membutuhkan kerjasama, konsentrasi, dan komunikasi yang baik antara pemain dan tim kreatif. Pementasan adalah kesempatan untuk menyampaikan pesan atau makna yang ada dalam drama kepada penonton dengan cara yang menarik, menghibur, dan bermakna.
Baca Juga:  Mengapa Whiteface Menjadi Identik Tata Rias dalam Pementasan Pantomim?

Demikianlah uraian secara jelas dan lengkap langkah-langkah pementasan drama. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari atau melakukan pementasan drama. Selamat mencoba!

Pos Terkait: