Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup atau komponen-komponennya untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi memiliki berbagai macam aplikasi di bidang pertanian, kesehatan, industri, lingkungan, dan lain-lain.
Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Apa saja perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern? Berikut adalah penjelasannya:
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan makhluk hidup secara langsung atau melalui proses fermentasi untuk menghasilkan produk tertentu. Bioteknologi konvensional tidak menggunakan prinsip ilmiah seperti rekayasa genetika atau fusi sel, melainkan didasarkan pada keterampilan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
Contoh dari bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe, tape, roti, yoghurt, keju, anggur, bir, cuka, dan lain-lain. Bioteknologi konvensional juga diterapkan dalam bidang pertanian, misalnya dengan melakukan persilangan tanaman atau hewan untuk mendapatkan varietas baru yang lebih unggul.
Kelebihan dari bioteknologi konvensional adalah:
- Biaya yang diperlukan relatif lebih murah
- Teknologi yang digunakan relatif lebih sederhana
- Pengaruh jangka panjang sudah dapat diketahui
Kekurangan dari bioteknologi konvensional adalah:
- Hasil yang dihasilkan terbatas dan tidak dapat diprediksi sebelumnya
- Waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama
- Perbaikan genetika tidak terarah dan tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetik
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan prinsip ilmiah seperti rekayasa genetika atau fusi sel untuk memanipulasi makhluk hidup atau komponen-komponennya. Bioteknologi modern merupakan hasil kajian dari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan, seperti biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, biokimia, dan lain-lain.
Contoh dari bioteknologi modern adalah pembuatan vaksin, insulin, hormon pertumbuhan, antibiotik, enzim, transgenik, kloning, stem cell, dan lain-lain. Bioteknologi modern juga diterapkan dalam bidang lingkungan, misalnya dengan menggunakan mikroorganisme untuk membersihkan limbah atau polutan.
Kelebihan dari bioteknologi modern adalah:
- Hasil yang dihasilkan lebih banyak, akurat, dan efisien
- Waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat
- Perbaikan genetika sangat terarah dan dapat membuat sifat organisme baru
Kekurangan dari bioteknologi modern adalah:
- Biaya yang diperlukan relatif lebih mahal
- Teknologi yang digunakan relatif lebih kompleks
- Pengaruh jangka panjang belum diketahui dan berpotensi menimbulkan dampak negatif
Demikianlah penjelasan tentang perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.