Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Penataan Kelas?

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Penataan Kelas?

Posted on

Penataan kelas adalah salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran. Kelas yang tertata dengan baik akan memberikan suasana yang nyaman, kondusif, dan menarik bagi siswa dan guru. Sebaliknya, kelas yang berantakan, sempit, dan gelap akan mengurangi motivasi dan konsentrasi siswa dalam belajar.

Penataan kelas tidak hanya meliputi pengaturan meja dan kursi siswa, tetapi juga perlengkapan standar kelas, dekorasi ruangan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan kebersihan. Penataan kelas juga harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, jumlah siswa, dan kondisi ruang kelas.

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan penataan kelas? Berikut adalah beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman:

1. Dimensi dan Kapasitas Ruang Kelas

Dimensi dan kapasitas ruang kelas perlu diperhatikan dengan baik ketika tengah melakukan penataan. Pastikan penataan ruangan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kelas yang tidak cukup luas namun penuh dengan barang-barang, maka akan membuat pembelajaran tidak bisa berjalan secara efektif. Untuk itu, perhatikan dengan benar penataannya.

Salah satu cara untuk mengoptimalkan ruang kelas adalah dengan memilih meja dan kursi yang sesuai dengan ukuran ruangan dan jumlah siswa. Meja dan kursi yang terlalu besar atau terlalu banyak akan memakan tempat dan menghalangi pergerakan siswa dan guru. Meja dan kursi yang terlalu kecil atau terlalu sedikit akan membuat siswa tidak nyaman dan tidak memiliki ruang pribadi.

Baca Juga:  Berikut yang Bukan Merupakan Contoh Sikap Tawadlu’ Seorang Murid kepada Guru adalah….

Selain itu, penataan meja dan kursi juga harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Ada beberapa model atau formasi penataan meja dan kursi yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran, seperti model V kebalik (tanda pangkat), model gaya tim, model U, model gaya meja konferensi, model gaya lingkaran, dan lain-lain.

2. Perlengkapan Standar Ruang Kelas

Dalam menata kelas tentunya juga perlu memperhatikan perlengkapan standar yang harus ada dalam ruangan tersebut. Misalnya, meja, kursi serta papan tulis. Pilihlah perlengkapan yang sekiranya tidak membuat penuh ruangan.

Perlengkapan standar ruang kelas meliputi papan tulis, rak buku, lemari buku, lemari arsip, proyektor, komputer, speaker atau audio, papan bulletin, diagram, peta, dan lain-lain. Perlengkapan ini harus dipilih sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan disimpan di tempat yang mudah diakses oleh guru dan siswa.

Perlengkapan standar ruang kelas juga harus dirawat dengan baik agar tetap berfungsi dengan optimal. Misalnya, papan tulis harus dibersihkan secara rutin agar tidak kotor atau berdebu. Proyektor harus dicek apakah masih berfungsi sebelum digunakan. Rak buku harus diatur rapi agar mudah mencari buku yang dibutuhkan.

3. Dekorasi Ruangan

Dekorasi ruangan adalah salah satu cara untuk membuat kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Dekorasi ruangan dapat mencerminkan karakteristik guru dan siswa serta tema pembelajaran yang sedang berlangsung.

Dekorasi ruangan dapat berupa poster, spanduk, banner, gambar, foto, tanaman hias, aquarium, pernak-pernik hasil karya siswa, dan lain-lain. Dekorasi ruangan harus dipilih sesuai dengan selera dan minat guru dan siswa serta relevan dengan materi pembelajaran.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Pemerintah Daerah Mempertanggungjawabkan Keuangan Daerah dengan Efektif?

Dekorasi ruangan juga harus diperbarui secara berkala agar tidak membosankan atau usang. Dekorasi ruangan dapat diganti sesuai dengan musim, hari besar, atau topik pembelajaran yang baru. Dekorasi ruangan juga harus diletakkan di tempat yang tepat agar tidak mengganggu pandangan atau pergerakan siswa dan guru.

4. Pencahayaan

Pencahayaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi suasana belajar di kelas. Pencahayaan yang baik akan membuat siswa lebih mudah melihat papan tulis, media visual, buku-buku, dan aktivitas lain di kelas. Pencahayaan yang baik juga akan membuat siswa lebih segar dan bersemangat belajar.

Pencahayaan di kelas sebaiknya menggunakan sumber cahaya alami sebanyak mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka jendela atau tirai agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan. Cahaya matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental siswa.

Jika cahaya alami tidak cukup atau tidak tersedia di kelas, maka dapat menggunakan sumber cahaya buatan seperti lampu listrik. Lampu listrik harus dipilih sesuai dengan ukuran dan bentuk ruangan serta jumlah siswa di dalamnya. Lampu listrik harus dinyalakan jika cahaya alami sudah redup atau gelap.

5. Sirkulasi Udara

Sirkulasi udara adalah proses pergantian udara di dalam ruangan agar tetap segar dan sehat. Sirkulasi udara yang baik akan membuat udara di dalam kelas tidak pengap atau bau. Sirkulasi udara yang baik juga akan mencegah penyebaran penyakit pernapasan seperti flu atau batuk.

Baca Juga:  Jelaskan Pengertian Kos Kualitas dan Klasifikasi Kos Kualitas

Sirkulasi udara di kelas dapat dilakukan dengan cara alami atau buatan. Cara alami adalah dengan membuka jendela atau pintu agar udara luar dapat masuk ke dalam ruangan. Udara luar biasanya lebih bersih dan segar daripada udara dalam ruangan.

Cara buatan adalah dengan menggunakan alat-alat seperti kipas angin atau AC (air conditioner). Alat-alat ini dapat membantu mengatur suhu dan kelembaban udara di dalam ruangan. Alat-alat ini harus digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi cuaca di luar.

6. Kebersihan

Kebersihan adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan guru dan siswa di kelas. Kelas yang bersih akan membuat suasana belajar menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Kelas yang bersih juga akan mencegah timbulnya penyakit akibat debu atau kuman.

Kebersihan di kelas dapat dilakukan dengan cara rutin membersihkan lantai, meja, kursi, papan tulis, rak buku, lemari, dan perlengkapan lainnya dari debu atau noda. Kebersihan di kelas juga dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan diri sendiri seperti mencuci tangan sebelum masuk ke kelas atau setelah makan.

Kebersihan di kelas adalah tanggung jawab bersama antara guru dan siswa. Guru dapat memberikan contoh kepada siswa tentang cara menjaga kebersihan di kelas seperti tidak membuang sampah sembarangan atau merapikan meja setelah selesai belajar. Siswa juga dapat diajak untuk ikut membersihkan kelas secara bergiliran atau bersama-sama.

Pos Terkait: