Desain proses produksi kerajinan adalah tahapan yang penting untuk menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Desain proses produksi kerajinan meliputi perencanaan, pengembangan, dan evaluasi produk kerajinan dari ide hingga produk jadi. Dalam menetapkan desain proses produksi kerajinan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar produk kerajinan dapat tercipta dengan optimal. Namun, ada juga beberapa hal yang tidak perlu diperhatikan karena tidak relevan atau bahkan dapat menghambat proses produksi kerajinan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan desain proses produksi kerajinan, kecuali…
A. Bahan dan Fungsi Kerajinan
Bahan dan fungsi kerajinan adalah dua hal yang saling berkaitan dan berpengaruh terhadap kualitas produk kerajinan. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan fungsi kerajinan yang diinginkan, misalnya bahan yang tahan air untuk wadah sayur atau bahan yang mudah dibentuk untuk hiasan. Fungsi kerajinan juga harus sesuai dengan bahan yang digunakan, misalnya bahan serat alam untuk hiasan atau bahan logam untuk alat makan. Bahan dan fungsi kerajinan harus ditentukan sejak awal dalam proses perancangan kerajinan agar dapat menentukan ide, sketsa, model, dan petunjuk produksi kerajinan dengan tepat.
B. Sumber Inspirasi dan Ide Produk Kerajinan
Sumber inspirasi dan ide produk kerajinan adalah hal yang sangat penting dalam proses perancangan kerajinan. Sumber inspirasi dapat berasal dari berbagai hal, seperti budaya, alam, teknologi, seni, atau pengalaman pribadi. Sumber inspirasi dapat membantu menggali ide produk kerajinan yang unik, kreatif, dan menarik. Ide produk kerajinan adalah gagasan awal tentang bentuk, warna, ukuran, motif, atau detail lainnya dari produk kerajinan yang akan dibuat. Ide produk kerajinan harus dibuat dalam bentuk sketsa agar dapat dilihat secara visual dan dikembangkan menjadi studi model atau prototipe.
C. Alat dan Bahan Produksi Kerajinan
Alat dan bahan produksi kerajinan adalah hal yang harus disiapkan sebelum memulai proses produksi kerajinan. Alat dan bahan produksi kerajinan harus sesuai dengan sketsa dan studi model produk kerajinan yang telah dibuat sebelumnya. Alat produksi kerajinan adalah alat-alat yang digunakan untuk membentuk, memotong, menyambung, menghias, atau menyelesaikan produk kerajinan. Contohnya adalah gunting, anak kunci, lem, cat, atau kuas. Bahan produksi kerajinan adalah bahan-bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk kerajinan. Contohnya adalah sedotan plastik, kawat, tanah liat, logam, atau serat alam.
D. Kemasan dan Harga Jual Produk Kerajinan
Kemasan dan harga jual produk kerajinan adalah hal yang tidak perlu diperhatikan dalam menetapkan desain proses produksi kerajinan. Kemasan dan harga jual produk kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan pemasaran produk kerajinan, bukan dengan proses produksi kerajinan itu sendiri. Kemasan dan harga jual produk kerajinan dapat ditentukan setelah produk kerajinan selesai dibuat dan dievaluasi. Kemasan produk kerajinan adalah cara untuk melindungi dan memperkenalkan produk kerajinan kepada konsumen. Kemasan produk kerajinan harus menarik, informatif, dan sesuai dengan karakteristik produk. Harga jual produk kerajinan adalah nilai uang yang ditetapkan untuk menjual produk kerajinan kepada konsumen. Harga jual produk kerajinan harus sesuai dengan biaya produksi, kualitas produk, permintaan pasar, dan persaingan.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan desain proses produksi kerajinan adalah bahan dan fungsi kerajinan, sumber inspirasi dan ide produk kerajinan, serta alat dan bahan produksi kerajinan. Sedangkan hal yang tidak perlu diperhatikan dalam menetapkan desain proses produksi kerajinan adalah kemasan dan harga jual produk kerajinan.
